Selasa, 04 Desember 2007

Menyiapkan Wadah Rejeki - Part 3 - Akal Budi

"zaman iki zaman edan,
sing ora edan ora kumanan,
namung luwih becik,
wong sing eling lan waspodo"
( pepatah jawa )

"jaman ini jaman gila,
yang tidak gila tidak kebagian,
tapi lebih baik,
orang yg selalu ingat dan waspada"
( terjemahan pepatah jawa diatas )

mohon maaf sekali lagi
kepada para pembaca yg budiman
hari ini baru tulisan ini bisa ditindak lanjuti
dikarenakan manusia yg penuh keterbatasan

kali ini menyinggung sedikit tentang wadah pertama
yaitu akhlak, atau kalau boleh dibilang karakter
yang sedikit bersinggungan dengan wadah ke dua
yaitu akal budi, yg katanya modalnya wong pinter :)

menurut sang filsafat.......
manusia hanya dibagi menjadi 3 jenis

jenis pertama disebut orang bodoh
orang yg saat berjalan
lalu terperosok kedalam lubang
saat dia melewati jalan yg sama
kembali dia terperosok, ke lubang yg sama

orang bodoh adalah
orang yang tidak pernah belajar
belajar dari kesalahannya sendiri
sehingga melakukan kesalahan berulang kali

jenis kedua dinamakan orang pintar
orang yang saat berjalan
lalu terperosok kedalam lubang
saat dia melewati jalan yang sama
eit ...ada lubang diapun menghindar

orang pintar adalah
orang yang bisa belajar
belajar dari kesalahannya sendiri
sehingga tak perlu mengulanginya lagi

jenis ketiga dipanggil orang bijak
orang yg saat berjalan
melihat orang bodoh dan pintar terperosok
lalu dia pun menghindar,
supaya tidak perlu mengalami hal yg sama

orang bijak adalah
orang yg bisa belajar
dari kesalahan orang lain
sehingga dia tak perlu terperosok :)

namun sialnya, kata sang filsafat
karena kita masih manusia
ternyata, 3 jenis manusia itu
tinggal pada "rumah" yang sama
maksudnya, semuanya ada pada diri kita

jarang kita bijak
kadang kita pintar
kebanyakan mungkin bodohnya :(

paling tidak, lanjut sang filsafat
setelah para pembaca budiman
membaca tulisan ini
saat anda terperosok ke lubang
janganlah menjadi malu
lalu malah diam di dalam lubang
tetapi bangunlah... bangkitlah !!!
dan untuk lain kali di esok hari
minimal jadilah pintar ....he he he :)

namun.....
setelah melalui perenungan yg cukup lama
ternyata sang filsafat menemukan
dua tipe manusia baru

tipe ke empat
mungkin cocok dikatakan manusia laknat
saat dia berjalan
melihat jalan yg mulus
dia menggali lubang
supaya orang lain terperosok kedalamnya
kadangkala, dia sendiri terperosok ke dalamnya

tipe ke lima
layak disebut sebagai si maha bijak
saat dia berjalan
melihat jalan yang berlubang
maka dia pun menutupinya
supaya tak ada orang
yang terperosok didalamnya
( thx 2 suryo, graha pena - kuartal IV - 2007 )

sedikit nasihat dari sang filsafat
janganlah menjadi tipe yg ke empat
namun berusahalah selalu
menjadi tipe yg ke lima, meski tak mudah

wadah ke dua disebut
pikir / otak / skill / akal budi
wadah ini bisa dilatih
dan dibentuk sesuai kemauan kita

gunakan mata untuk membaca
karena buku adalah gudang ilmu
dan membaca adalah kuncinya

gunakan telinga untuk mendengar
mendengarkan petuah yang baik
dan mengenyahkan nasihat yg buruk

gunakan hidung untuk membau
gunakan lidah untuk merasa
gunakan tangan untuk bekerja

tetapi yang terpenting
selalu gunakan akal
untuk dapat melakukan segalanya
dengan tepat.....

tepat caranya
tepat waktunya
tepat tempatnya
tepat gunanya
tepat hasilnya

"Otak mengatur semua fungsi tubuh,
otak mengendalikan perilaku kita yang paling primitif:
makan, tidur, menjaga agar tubuh tetap hangat.
Otak bertanggungjawab untuk kegiatan yg paling canggih:
penciptaan peradaban, musik, seni, ilmu dan bahasa.
Harapan, pikiran, emosi, dan kepribadian.
Semuanya tersimpan - disuatu tempat - didalam sana.
Setelah ribuan ilmuwan mengkajinya selama berabad-abad,
satu-satunya kata untuk menggambarkannya adalah :
M E N A K J U B K A N"
(Prof. R. Ornstein, pengarang The Psychology of Consciousness)

menjelang subuh,
mensyukuri rejeki,
S E L A L U


sang filsafat

4 komentar:

Anonim mengatakan...

"saat anda terperosok ke lubang
janganlah menjadi malu"

yang sering terjadi di dalam kehidupan kita, baik dalam diri kita atau orang lain, biasanya mita malah menutup - nutupinya, padahal ada sebuah pepatah yang mengatakan "serapi - rapinya kita menyimpan bangkai pasti akan tercium bau nya". tapi jangan jadi orang yang malu-maluin.

Anonim mengatakan...

"sedikit nasihat dari sang filsafat
janganlah menjadi tipe yg ke empat
namun berusahalah selalu
menjadi tipe yg ke lima, meski tak mudah" inilah calon manusia yang dapat menyelamatkan umat manusia dari kebejatan moral... semoga dengan renungan dari sang filsafat, hati kita tergerak untuk menjadi tipe yg ke lima....
salam rejeki...

Anonim mengatakan...

Wow...sungguh bujaksana..bagus neh tulisannya..kadang krn sombong kita jd suka lupa..klo kita ini hanya orang bodoh yang sedang belajar jadi pintar dan berkembang jadi bijaksana.

Anonim mengatakan...

"reading is the begining of understanding, and understanding is the begining of WISDOM"

membaca adaah awal dari pemahaman/pengetahuan, dan pengetahuan adalah awal dari kebijaksanaan

salam rejeki

si murid